Langsung ke konten utama

PANDUAN lESSON STUDY SMPN 1 KARANGREJO MAGETAN


PANDUAN


PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
LESSON STUDY







Picture 041
 
























SEKOLAH BERMUTU
SMP NEGERI 1 KARANGREJO
TAHUN 2019



DAFTAR ISI



HALAMAN
KATA PENGANTAR …………………………………..…………………………. i
DAFTAR ISI …………………………………………..……………………………            ii

BAB    I     PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang …………………………..…………………………. 1
B.     Dasar Hukum ……………….............................…………………… 2
C.     Tujuan ……………………….…………………..…………………. 3
D.     Hasil Yang Dicapai ………………………………………..………..  3
BAB    II    TENTANG LESSON STUDY
A.     Definisi ……………………………………………………………..              4
B.     Tahapan Lesson Study  ..……………………………………………  6
1.      Tahapan perencanaa (Plan)……………………………………… 6
2.      Tahapan Pelaksanaan (Do) ……………………………………... 7
3.      Tahapan Refleksi (See)  ………………………………………… 8
C.     Prosedur Pengembangan Lesson Study ………………….…………   8
BAB   III    PELAKSANAAN
A.     Rencana Pelaksanaan …………………………  …………………... 9
B.     Rencana Tindak Lanjut  …………….………………………………  15
BAB   IV    PENUTUP ……………………………………………...……………… 18
LAMPIRAN





KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa atas perkenan-Nya sehingga kami bisa menyusun Panduan Lesson study sekolah bermutu SMP Negeri 1 Karangrejotahun2019.
Panduan ini merupakan acuan pelaksanaan kegiatan Lesson study di SMPN 1 Karangrejo.Perlu diketahui penyusunan Buku panduan ini hanya sebagai pemandu kegiatan ketika akan melaksanakan kegiatan lesson study, sehingga diharapkan pelaksanaan Lesson study di SMPN 1 Karangrejo bias berjalan lancer.
Panduan  ini sebagai bentuk implentasi system Penjamin mutu internal SMP Negeri 1 Karangrejo yang di lanjutkan ke sekolah bermutu dalam upaya menambah pengembangan sekolah,agar mempunyai kearifan lokal sekolah.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan panduan ini dan diharapkan dapat di manfaatkan bagi semua pihak dalam pelaksanaannya.





Karangrejo,       Agustus 2019
Kepala Sekolah




Drs. EDY SISWANTO,M.Pd
NIP.19620214 198803 1 011



 BAB I

PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Sampai saat ini pembangunan pendidikan nasional belum mencapaihasil sesuai yang diharapkan, terutama terkait dengan masalah pemerataanakses dan kualitas pendidikan. Secara eksternal, komponen masukanpendidikan yang secara signifikan berpengaruh terhadap rendahnya mutupendidikan di Indonesia antara lain: (1) ketersediaan pendidik dan tenagakependidikan yang belum memadai secara kuantitas dan kualitas; (2) saranadan prasarana belajar yang belum tersedia dan belum didayagunakan secaraoptimal; (3) pendanaan pendidikan yang belum memadai untuk menunjangmutu pembelajaran; dan (4) proses pembelajaran yang belum efisien danefektif (Depdiknas, 2005: 30).
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, yang salah satunya melalui peningkatan kompetensi guru, Pemerintah Indonesia melaksanakan berbagai bentuk pelatihan guru dalam jabatan (in-serviceteacher training). In-service training atau biasa disingkat INSET adalah salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan guru atau mendiseminasikan sebuah inovasi. Tujuan umum INSET adalah membantu guru memperbaiki kualitas mengajar untuk meningkatkan karir profesionalnya dengan mendorong mereka untuk selalu bekerja sama antar mereka sendiri (Noor,2006). Richards, Platt, dan Platt (1992) mengatakan bahwa In-service Training diberikan kepada guru yang telah mempunyai pengalaman mengajar dan merupakan bagian dari kelangsungan pengembangan profesionalisme mereka. Saat ini di Indonesia sedang dikembangkan dan diimplementasikan upaya peningkatan profesionalisme guru melalaui suatu kegiatan yang disebut lesson study. Lesson study ditujukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan kompetensi guru melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan  
Lesson Study merupakan suatu pendekatan peningkatan kualitas pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru secara kolaboratif, dengan langkah-langkah pokok merancang pembelajaran untuk mencapai tujuan, melaksanakan pembelajaran, mengamati pelaksanaan pembelajaran tersebut, serta melakukan refleksi untuk mendiskusikan pembelajaran yang dikaji tersebut untuk bahan penyempurnaan dalam rencana pembelajaran berikutnya. Fokus utama pelaksanaan Lesson Study adalah aktivitas siswa di kelas, dengan asumsi bahwa aktivitas siswa tersebut terkait dengan aktivitas guru selama mengajar di kelas.
(Sumber : Handout LS PPL Universitas Negeri Malang)
Penerapan Lesson Study didasarkan kepada proses, usaha yang berkesinambungan.  Proses yang asli dan nyata, bukan tampil karena hanya untuk diamati. Kondisi natural inilah yang diyakini dapat membuat ilmu yang diperoleh tidak pernah dilupakan siswa. Guru harus merubah cara menyampaikan ilmunya, dari yang bersifat klasikal (penyampaian materi) menjadi eksploratif (pemahaman arti suatu ilmu). Keaktifan siswa dalam bereksplorasi tidak akan terganggu oleh banyaknya pengamat yang hadir di dalam kelasnya.

B.     Dasar Hukum
1.      Undang undang Republik Indonesia  nomor 20 tahun 2003 tentang   Sistem Pendidikan Nasional.
2.      Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3.      Peraturan Menteri  Pendidikan dan Kebudayaan  No. 53 tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
4.      Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Pendidikan Dasar dan Menengah
5.      Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
6.      Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
7.      Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan no. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan
8.      Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 28 tahun 2016 tentang System Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar Dan Menengah.
9.      Surat edaran menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 73502/MPK.A/PR/2017 tahun 2017 tentang Gerakan Penguatan Penguatan Pendidikan Karakter(PPK)



C.     Tujuan
Penerapan lesson study  sebagai salah satu alternatif pengembangan profesionalitas guru dalam mengajar memiliki beberapa tujuan. Adapun tujuan utama Lesson Study disini yaitu untuk;
1)      Memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana siswa belajar dan gurumengajar.
2)      Memperoleh hasil-hasil tertentu yang bermanfaat bagi para guru lainnya dalammelaksanakan pembelajaran.
3)      Meningkatkan pembelajaran secara sistematis melalui inkuiri kolaboratif.
4)      Membangun sebuah pengetahuan pedagogis, dimana seorang guru dapat menimba pengetahuan dari guru lainnya.


D.    Hasil Yang Dicapai 
Adapun hasil yang diharapkan Penerapan lesson study  sebagai salah satu alternatif pengembangan profesionalitas guru dalam mengajar memiliki beberapa harapan yang akan dicapai. Adapun harapan utama Lesson Study disini yaitu untuk;
1.      Memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana siswa belajar dan guru mengajar.
2.      Memperoleh hasil-hasil tertentu yang bermanfaat bagi para guru lainnya dalam melaksanakan pembelajaran.
3.      Meningkatkan pembelajaran secara sistematis melalui inkuiri kolaboratif.
4.      Membangun sebuah pengetahuan pedagogis, dimana seorang guru dapat menimba pengetahuan dari guru lainnya.












BAB II
TENTANG LESSON STUDY

A.     Definisi

Pada prisipnya Lesson Study/Open Class adalah Guru mengajar dilihat orang banyak. Apalagi yang melihat para pejabat, pakar dan masyarakat sertaorang tua, pasti si guru akan tidak tidur semalaman untuk mempersiapkan diri tampil bagaikan artis di panggung.
Proses pembelajaran di negari ini pada umumnya masih banyak dikuasai oleh guru (teacher-centered), sehingga peserta didik cenderung pasif. Karena peserta didik hanya mendengarkan  materi yang diberikan guru, maka kondisi proses pembelajaran terasa monoton dan akhirnya membosankan.
Pada awalnya guru merasa bangga dan pintar apabila masuk ruang kelas tanpa membawa buku. Mereka begitu lancar dalam menerangkan materi yang diampunya, bahkan dalam satu tahun pun kebanyakan guru sudah hapal diluar kepala. Tanpa persiapan mereka piawai dalam menyampaikan materi yang akan diajarkan. Namun dalam perkembangan dunia pendidikan yang membutuhkan peserta didik aktif, kreatif, serta inovatif maka pembelajaran seperti di atas sudah bukan jamannya lagi dan bahkan harus dikubur dalam-dalam.
Pada perkembangan berikutnya proses pembelajaran harus menyenangkan dan kendali waktu sebagian besar dikuasai peserta didik(student-centered). Maka guru perlu mempersiapkan diri sebelum melakukan proses pembelajaran. Persiapan yang dilakukan guru sebelum menyampaikan materi ajar sangat penting untuk menentukan keberhasilan tersampainya materi ajar pada peserta didik.
Pentingnya melakukan persiapan sebelum proses pembelajaran ini juga dilakukan di negara Jepang. Namun bedanya,  mereka melakukan secara terus menerus dan bahkan dipraktekkan lebih dahulu dihapan temannya. Sampai saat ini cara tersebut menjadi rujukan pembelajaran di negara lain, itulah yang dikenal dengan istilah Kenkyuu Jugyo atau Lesson Study.
Lesson study masuk ke Indonesia sekitar tahun 2006 melalui proyekJICA (Japan International Corporation Agency) melalui 3 universitas UM, UPI dan UNY. Negara lain pun seperti di Amerika Serikat juga mengembangkanLesson Study tersebut. Tokoh yang mempopulerkannya adalah Catherine Lewis yang telah melakukan penelitian tentang Lesson Study di Jepang sejak tahun 1993. Kita sebagai negara berkembang perlu sekali melakukan Lesson Study untuk meningkatkan kualitas pendidikan di negeri ini.
            Lesson Study bukan metode pembelajaran atau teori belajar, tetapi merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan proses dan hasil pembelajaran yang dilaksanakan secara kolaboratif dan berkelanjutan oleh sekelompok guru. Upaya untuk memperbaiki proses pembelajaran dalamLesson Study ini sangat terlihat pada proses perencanaan. Bagaimana seorang guru mendesain proses pembelajaran yang akan dilakukan. Dari berbagai unsur baik materi, metode, media, alat peraga dan kondisi peserta didik serta berbagai kemungkinan yang akan terjadi pada proses pembelajaran itu dibayangkan, didiskusikan, dipecahkan dan dipraktekkan dulu dihadapan temannya. Semua kekurangan dalam praktek mengajar akan dievaluasi dan dibenahi sehingga betul-betul sempurna dalam implementasinya. Setelah semuanya siap baru seorang guru mempraktekkannya dalam proses pembelajaran. Tidak hanya berhenti diperencanaan (plan) namun dilihat saat mempraktekkannya (do) dan perlu dibahas (refleksi) dan ditindak lanjuti.

Langkah berikutnya setelah Plan adalah Do. Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran atau do semua orang boleh mengamatinya. Dalam pengamatan baik dari temannya atau dari pengawas juga siapa saja, para observer tidak boleh menilai bagaimana guru melakukan proses pembelajaran, namun hanya melihat bagaimana fakta aktivitas peserta didik. Para observer mencatat semua aktivitas peserta didik. Catatan itulah yang nanti akan dibahas di proses berikutnya yaitu Se (refleksi)

Pada tahap akhir adalah Se. dalam tahapan ini semua observer memberikan masukan kepada guru model. Pada intinya para observer memberikan fakta semua aktivitas yang dilakukan oleh peserta didik ketika guru model melakukan pembelajaran. Tidak ada yang menghakimi cara mengajar guru. Yang disampaikan adalah seperti Si Fulan tidak mengerjakan ini. Si B kurang aktif dsb, j adi guru tidak merasa dihakimi atau dinilai oleh temannya. Hal tersebut akan memberikan sikap toleransi yang luar biasa dan membangun rasa percaya diri pad guru model. Dari sinilah perbaikan perbaikan akan disusun demi menyempurnakan proses pembelajaran para guru.

Tujuan utama Lesson Study yaitu untuk: (1) memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana siswa belajar dan guru mengajar; (2) memperoleh hasil-hasil tertentu yang bermanfaat bagi para guru lainnya dalam melaksanakan pembelajaran; (3) meningkatkan pembelajaran secara sistematis melalui inkuiri kolaboratif. (4) membangun sebuah pengetahuan pedagogis, dimana seorang guru dapat menimba pengetahuan dari guru lainnya.

Manfaat  yangdapatdiambil LessonStudy, diantaranya: (1) guru dapat mendokumentasikan kemajuan kerjanya, (2) guru dapat memperoleh umpan balik dari anggota lainnya, dan (3) guru dapat mempublikasikan dan mendiseminasikan hasil akhir dari Lesson Study.
Lesson Study dapat dilakukan melalui dua tipe yaitu berbasis sekolah dan berbasis MGMP. Lesson Study dilakukan berdasarkan tahapan-tahapan secara siklik, yang terdiri dari: (1) perencanaan (plan); (b) pelaksanaan (do); refleksi (check); dan tindak lanjut

B.     TAHAPAN LESSON STUDY

1. Tahapan Perencanaan (Plan)

            Dalam tahap perencanaan, para guru yang tergabung dalam Lesson Study berkolaborasi untuk menyusun RPP yang mencerminkan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Perencanaan diawali dengan kegiatan menganalisis kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran, seperti tentang: kompetensi dasar, cara membelajarkan siswa, mensiasati kekurangan fasilitas dan sarana belajar, dan sebagainya, sehingga dapat ketahui berbagai kondisi nyata yang akan digunakan untuk kepentingan pembelajaran. Selanjutnya, secara bersama-sama pula dicarikan solusi untuk memecahkan segala permasalahan ditemukan. Kesimpulan dari hasil analisis kebutuhan dan permasalahan menjadi bagian yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan RPP, sehingga RPP menjadi sebuah perencanaan yang benar-benar sangat matang, yang didalamnya sanggup mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung, baik pada tahap awal, tahap inti sampai dengan tahap akhir pembelajaran.


2. Tahapan Pelaksanaan (Do)
Pada tahapan yang kedua, terdapat dua kegiatan utama yaitu:
1)      kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh salah seorang guru yang disepakati atau atas permintaan sendiri untuk mempraktikkan RPP yang telah disusun bersama, dan

2)      kegiatan pengamatan atau observasi yang dilakukan oleh anggota atau komunitas Lesson Study yang lainnya (guru, kepala sekolah, atau pengawas sekolah, atau undangan lainnya yang bertindak sebagai pengamat/observer)

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam tahapan pelaksanaan, diantaranya:

1.      Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun bersama.
2.      Siswa diupayakan dapat menjalani proses pembelajaran dalam setting yang wajar dan natural, tidak dalam keadaan under pressure yang disebabkan adanya program Lesson Study.
3.      Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, pengamat tidak diperbolehkan mengganggu jalannya kegiatan pembelajaran dan mengganggu konsentrasi guru maupun siswa.
4.      Pengamat melakukan pengamatan secara teliti terhadap interaksi siswa-siswa, siswa-bahan ajar, siswa-guru, siswa-lingkungan lainnya, dengan menggunakan instrumen pengamatan yang telah disiapkan sebelumnya dan disusun bersama-sama.
5.      Pengamat harus dapat belajar dari pembelajaran yang berlangsung dan bukan untuk mengevalusi guru.
6.      Pengamat dapat melakukan perekaman melalui video camera atau photo digital untuk keperluan dokumentasi dan bahan analisis lebih lanjut dan kegiatan perekaman tidak mengganggu jalannya proses pembelajaran.
7.      Pengamat melakukan pencatatan tentang perilaku belajar siswa selama pembelajaran berlangsung, misalnya tentang komentar atau diskusi siswa dan diusahakan dapat mencantumkan nama siswa yang bersangkutan, terjadinya proses konstruksi pemahaman siswa melalui aktivitas belajar siswa. Catatan dibuat berdasarkan pedoman dan urutan pengalaman belajar siswa yang tercantum dalam RPP.

            3. Tahapan Refleksi (See)
Tahapan ketiga merupakan tahapan yang sangat penting karena upaya perbaikan proses pembelajaran selanjutnya akan bergantung dari ketajaman analisis para perserta berdasarkan pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Kegiatan refleksi dilakukan dalam bentuk diskusi yang diikuti seluruh peserta Lesson Study yang dipandu oleh kepala sekolah atau peserta lainnya yang ditunjuk. Diskusi dimulai dari penyampaian kesan-kesan guru yang telah mempraktikkan pembelajaran, dengan menyampaikan komentar atau kesan umum maupun kesan khusus atas proses pembelajaran yang dilakukannya, misalnya mengenai permasalahan yang dirasakan dalam menjalankan RPP yang telah disusun.
Selanjutnya, semua pengamat menyampaikan tanggapan atau saran secara bijak terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan,bukan terhadap guru yang bersangkutan. Dalam menyampaikan saran-saranya, pengamat harus didukung oleh bukti-bukti yang diperoleh dari hasil pengamatan, tidak berdasarkan opininya. Berbagai pembicaraan yang berkembang dalam diskusi dapat dijadikan umpan balik bagi seluruh peserta untuk kepentingan perbaikan atau peningkatan proses pembelajaran. Oleh karena itu, sebaiknya seluruh peserta pun memiliki catatan-catatan pembicaraan yang berlangsung dalam diskusi.
C.     Prosedur Pengembangan Lesson Study
Prosedur Pengembangan Program Lesson Study di SMPN 1 Karangrejo :

1.      Sosialisasi program pembelajaran Lesson Study.
Sosialisasi program pembelajaran Lesson Study melalui Workshop dan Rapat dewan guru dengan Kepala Sekolah
2.      Pengusulan Mata Pelajaran.
Pengusulan Mata Pelajaran melalui musyawarah guru mata pelajaran.
3.      Pengusulan calon Guru Model
Pengusulan guru model melalui musyawarah guru mata pelajaran.




BAB III
PELAKSANAAN

Pada dasarnya waktu pelaksanaan program ini adalah secara jangka panjang. Untuk permulaan, program ini akan dilaksanakan dalam kurun waktu satu semester untuk tahun pelajaran 2019/2020, pada semester gasal
A.     RENCANA PELAKSANAAN
Terlampir


RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN LESSON STUDY
I.  Tahap Perencanaan (Plan)
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum kegiatan pembelajaran dan pengamatan dimulai.
1.      Pengamat dan undangan lainnya hendaknya datang paling lambat 5 menit sebelum pembelajaran dimulai.
2.      Kedatangan tamu di sekolah hendaknya tidak mengganggu konsentrasi belajar siswa di kelas masing-masing. Karena itu tamu hendaknya tenang, bila berbicara jangan menimbulkan kebisingan di sekolah.
3.      Siapkan lembar observasi atau buku catatan dan pena. Jika memungkinkan setiap peserta lesson study memperoleh RPP, LKS atau perangkat pembelajaran lainnya yang telah diperbanyak untuk para pengamat.  
4.      Denah tempat duduk siswa dan nomor atau nama siswa perlu disiapkan untuk mempermudah proses pengamatan. Denah tempat duduk yang dilengkapi dengan nama siswa dibuat dalam selembar kertas untuk diperbanyak dan dibagikan pada seluruh pengamat yang datang.
5.      Jika Anda membawa HP, setel ke profile silent (bisu) atau getar supaya nada panggil tidak berbunyi. Perlu dihindari mengirim atau menerima telepon kecuali untuk hal-hal terpaksa.
6.      Usahakan untuk tidak membawa makanan dan tidak merokok di dalam ruangan/kelas.  
7.      Pastikan agar pada waktu pengamatan nanti tidak diganggu perasaan ingin buang hajat. Buang air kecil/besar hendaknya dilakukan sebelum pembelajaran.

II.  Tahap Pelaksanaan (Do)

1.      Semua peserta segera memasuki kelas dengan tertib pada waktu yang ditentukan. 
2.      Begitu memasuki ruangan semua peserta dan undangan hendaknya tidak lagi berkeinginan keluar masuk kelas. Tetaplah berada di dalam kelas dan bersiap mengamati siswa belajar.
3.      Segera menempati posisi sedemikian sehingga dapat memperhatikan perubahan wajah dan gerak-gerik siswa ketika belajar.  Posisi yang ideal adalah dihadapan siswa. Namun jika siswa berdiskusi saling berhadapan, posisi yang ideal adalah di samping kelompok.
4.      Pada awalnya, setiap pengamat berlatih mengamati satu kelompok. Kelak jika sudah lebih dari 5 kali pengamatan, pengamat dapat mengamati beberapa kelompok lain sehingga dapat mengetahui atmosfir kelas secara keseluruhan.
5.      Tidak membantu guru dalam proses pembelajaran dalam bentuk apapun. Misalnya ikut membagikan LKS, menenangkan siswa, dan lain-lain. Biarlah guru melakukan tugasnya secara mandiri dan terbebas dari interverensi siapapun. 
6.      Tidak membantu siswa dalam proses pembelajaran, misalnya mengarahkan pekerjaan siswa. Jika siswa bertanya kepada Anda (sebagai pengamat), katakan agar siswa bertanya langsung pada guru.
7.      Tidak mengganggu pandangan guru/siswa selama pembelajaran. Jika Anda sedang mendekati kelompok atau berada di tengah-tengah kelas, kemudian tiba-tiba guru ingin memberikan arahan secara klasikal maka segeralah menepi agar tidak mengganggu pandangan siswa.
8.      Tidak mengganggu konsentrasi siswa dalam belajar, misalnya berbicara dengan pengamat  lain, keluar masuk ruangan. 
9.      Jika menggunakan kamera untuk mengambil gambar kegiatan belajar (guru/siswa) lampu kilat (flash) hendaknya dimatikan. Kilatan lampu kamera dapat mengganggu atau menghentikan konsentrasi belajar siswa. 
10.  Tidak makan, minum, dan merokok di dalam ruangan pembelajaran.
11.  Ingat, fokuskan pengamatan pada siswa belajar, bukan hanya pada guru yang mengajar.  Gunakan lembar pengamatan yang tersedia. Jika fenomena yang diamati tidak tercantum dalam lembar observasi, pengamat dapat menambahkannya.  
12.  Pengamat  melakukan pengamatan secara penuh sejak awal sampai akhir pembelajaran. 
13.  Selain mengamati siswa belajar,  pengamat juga perlu memperhatikan;
a) Teknik pengelolaan kelas yang dibuat oleh guru.
b) Bagaimana guru mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran?
c) Bagaimana guru memanfaatkan media pembelajaran sederhana dari lingkungan?
d) Bagaimana upaya guru membuat siswa kreatif?

III. Tahap Refleksi (See)
Sebagaimana yang telah disebut di depan bahwa pada tahap ini sangatlah penting. Dalam tahap ini juga diperlukan adanya seorang yang berperan sebagai moderator. Berikut adalah rambu-rambu dalam melaksanakan tahap refleksi.
1. Moderator
a.       Moderator adalah ”orang kunci” yang dapat menghidupkan suasana diskusi.
b.      Seorang moderator dalam diskusi refleksi lesson study bukan hanya harus pandai berbicara sesuai situasi, tetapi ia juga harus memahami isi setiap pembicaraan. Oleh karena itu moderator juga harus mengikuti dan mencermati semua situasi/kejadian pembelajaran yang akan direfleksikan.
c.       Ketika mengawali dan membuka suasana diskusi, upayakan untuk menyegarkan suasana pertemuan, yang umumnya para observer dan peserta lesson study sudah mulai lelah karena sebelumnya berdiri lama dalam melakukan observasi. Hal ini dapat dilakukan misalnya dengan menyapa beberapa orang yang sudah dikenal atau mengenalkan beberapa orang peserta atau tamu yang belum dikenal peserta pada umumnya. Jangan lupa memberikan komentar awal yang arahnya memberikan penghargaan atau sanjungan untuk memberikan dukungan moral kepada guru model.
d.      Sampaikan ucapan terima kasih kepada guru model atas sajian pembelajaran yang telah dibuat dan berikan penghargaan, misalnya berupa tepuk tangan dari semua peserta. 
2.   Refleksi Diri Guru Model
Moderator, pada saat memberi kesempatan guru model untuk menyampaikan refleksi, sampaikanlah rambu-rambu apa saja yang perlu diungkapkan oleh guru model, antara lain; 
a.       Guru tidak hanya mengungkapkan perasaan senang, sedih, bangga atau kurang puas dengan hasil mempraktikan skenario pembelajaran yang telah dirangcang/dipersiapkan. 
b.      Guru model perlu menyampaikan ringkasan alur langkah-langkah pembelajaran, terutama untuk mengulas hal-hal yang menarik, baik itu ketidak-terlaksanaan langkah-langkah pembelajaran maupun kasus-kasus menarik pada langkah tersebut. 
c.       Untuk melengkapi refleksi diri, guru model dapat menyebutkan kira-kira prosentase ketercapaian skenario pembelajaran yang telah dibuat.
3.  Membagi Termin dan Melaksanakan Diskusi

a.       Agar diskusi lebih terfokus dan terarah, sebaiknya waktu diskusi dibagi menjadi beberapa termin dengan masing-masing termin mengacu pada permasalahan tertentu. Misalnya ada termin yang khusus membahas tentang:  
ü  interaksi siswa-siswa dalam kelompok maupun dalam presentasi hasil
ü  diskusi/kerja kelompok, 
ü  interaksi siswa dengan media belajar, 
ü  interaksi siswa dengan guru, 
ü  lompatan-lompatan belajar yang dibuat oleh beberapa siswa,
ü  pengalaman-pengalaman berharga yang dapat diperoleh dari kegiatan observasi,
b.      Setelah termin diskusi dibuka, berikan kesempatan kepada beberapa orang untuk mengemukakan temuan hasil pengamatan yang menarik untuk diulas dan yang sesuai dengan tema termin diskusi. Komentar sebaiknya disertai dengan mengemukakan fakta atau data konkrit hasil pengamatan, misalnya dengan menunjukkan kelompok atau nama siswa. Kendalikan agar setiap orang  menyampaikan komentar sesuai dengan tema dan dalam bahasa yang ringkas tapi jelas. Hindarkan uraian komentar yang berbelit-belit. 
c.       Di dalam menyampaikan temuan dari hasil observasi, sebaiknya guru tidak membaca catatan dalam lembar observasi secara keseluruhan, tetapi disarankan untuk memilih bagian catatan yang terkait dengan tema. Jika ada komentar yang mulai menyimpang dari tema, sebaiknya diingatkan untuk kembali menyampaikan komentar yang sesuai dengan tema yang didiskusikan. 
d.      Jika ada pertanyaan klarifikasi atau komentar dari peserta di luar tema atau di luar konteks lesson study maka moderator harus dapat mengisolir hal tersebut untuk tidak diteruskan, misalnya dengan cara mengatakan ”hal tersebut akan kita bahas di lain kesempatan” 
e.       Setelah seseorang atau beberapa orang menyampaikan komentar terkait dengan temuannya, moderator harus berusaha untuk menangkap esensi dan hal menarik yang perlu dibahas lebih jauh terkait dengan penyebab munculnya fenomena tersebut dan alternatif solusi yang diusulkan.
f.        Setelah beberapa temuan menarik yang sejenis (sesuai tema) diungkapkan oleh beberapa observer, berikutnya lemparkan masalah tersebut kepada peserta yang lain untuk ditanggapi, terutama pada ulasan tentang kemungkinan penyebab munculnya fenomena tersebut dan kemungkinan alternatif solusinya. 
g.       Dalam memberikan masukan tentang alternatif solusi suatu permasalahan disarankan agar pengusul mendasarkan usulan tersebut pada pengalaman praktis di sekolah masing-masing atau rujukan teori atau kalangan pakar pendidikan.
h.       Perhatian dan konsentrasi moderator harus selalu fokus pada setiap komentar yang disampaiakan peserta, dan selalu dapat berpikir ”Bagaimana membuat situasi diskusi lebih hidup, menarik, dan tidak membosankan. Jika ada ucapan dari observer atau kejadian-kejadian kecil tertentu yang memungkin dijadikan bahan ”jok-jok” atau humor maka upayakan untuk dimunculkan dengan sedikit ”dibumbui” agar menyegarkan suasana. 
i.         Upayakan untuk memberikan kesempatan yang merata kepada semua peserta diskusi. Oleh karena itu hindarkan adanya dominasi komentar atau bicara pada orang tertentu. Jika ingin membatasi komentar peserta yang terlalu panjang, maka sampaikanlah dengan bahasa yang halus, dengan sedikit gurauan atau permintaan maaf. Tunjuk atau mintalah kepada salah satu atau beberapa peserta yang kelihatan pasif untuk menyampaikan pendapat terkait dengan hal yang sedang dibahas, misalnya dengan meminta seseorang untuk berpendapat setuju atau tidak setuju terhadap pendapat yang lain.
j.        Pada akhir setiap termin, moderator harus berusaha untuk memberikan ulasan singkat, semacam resume, dari hal yang didiskusikan pada termin tersebut. Hati hati agar moderator tidak membuat kesimpulan yang merupakan justifikasi yang paling benar, atau seolah-olah diskusi tersebut telah menghasilkan satu aturan yang berlaku umum. Biarlah kesimpulan akhir dirumuskan sendiri oleh masing-masing peserta dan menjadi ”good practices” yang akan dicoba untuk diimplementasikan di sekolah masing-masing sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.
k.      Setelah termin pertama selesai diskusi dilanjutkan ke termin berikutnya dengan tema atau fokus diskusi yang lain. Selesai dalam arti masalah yang muncul, kemungkinan penyebab dan alternatif solusinya telah dibahas secara tuntas. Begitu seterusnya sampai semua masalah yang muncul didiskusikan.
l.         Pada setiap akhir termin moderator dapat memberikan kesempatan kepada guru model untuk memberikan tanggapan. Hindarkan tanggapan dari guru model yang terkesan ”terlalu membela diri” atau mencari pembenaran atas kejadian atau kekurangan yang ada.
m.     Nara sumber (Dosen dan atau Guru Pamong) diberi kesempatan untuk menyampaikan komentar singkat terkait dengan fokus diskusi suatu termin, atau diberi kesempatan berkomentar pada akhir sesi sebelum refleksi ditutup. Sebaiknya diberikan tekanan pada narasumber hal penting yang diharapkan mendapatkan ulasan, selain ulasan yang telah dipersiapkan sendiri oleh narasumber.
n.       Jika ada masukan yang sangat berarti untuk skenario pembelajaran, maka sarankan agar RPP segera direvisi oleh guru model atau oleh kelompok.

4.       Mengakhiri Diskusi Refleksi
a.       Sebelum menutup forum diskusi refleksi moderator dapat menyampaikan ringkasan atau penegasan tentang hal-hal penting yang telah didiskusikan.
b.      Saat menutup jangan lupa menyampaikan ucapan terima kasih pada semua pihak yang telah berpartisipasi, misalnya kehadiran Dosen, Guru Pamong, Kepala Sekolah, Pengawas, dll.
(Sumber: Buku Lesson study (Studi Pembelajaran) oleh Istamar Syamsuri dan Ibrohim, 2008)
B.     RENCANA TINDAK LANJUT

1.      Dampak Lesson Study pada PKG (PenilaianKinerjaGuru)

Akhir-akhir ini guru disibukkan untuk mempersiapan diri dinilai oleh asesor. Penilaian merupakan proses untuk meningkatkan kinerja guru yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan kualitas pendidikan di negeri yang tercinta ini. Penilaian dilakukan tidak hanya pada saat guru melakukan proses pembelajaran namun diamati aktivitas sehari-hari baik dilingkungan sekolah maupun keluarga dan di masyarakat.
Substansi guru untuk meningkatkan prestasi peserta didik ada pada proses pembelajaran. Proses pembelajaran dikatakan berhasil jika materi yang deberikan oleh guru tuntas tersampaikan dan dimengerti oleh peserta didik. Maka dari itu Lesson Study inilah salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Dengan melaksanakan lesson study guru model (gudel) sebitan guru yang melaksanakan LS akan menjadi ahli strategi dalam menyampaikan materi ajar kepada peserta didik. Karena merasa persiapannya sangat matang, maka guru model tersebut dapat menawarkan diri untuk dinilai kenerjanya pada saat melakukan proses pembelajaran. Dengan persiapan atau plan yang matang, maka akan mensukseskan proses pembelajaran. Dengan demikian nilai yang diperoleh Gudel pada saat proses pembelajaran sangat memuaskan.

Mengapa dengan melakukan lesson study nilai kenerja guru (PKG) sangat memuaskan?. Karena seorang guru yang ditunjuk menjadi gudelsecara berkolaborasi melakukan perencanaan yang matang dengan temannya. Dalam tahap perencanaan, para guru yang tergabung dalam Lesson Studymenyusun RPP yang pembelajarannya berpusat pada siswa. Perencanaan diawali dengan kegiatan menganalisis semua kebutuhan dan permasalahan yang akan muncul saat proses pembelajaran berlangsung, seperti tentang: kompetensi dasar yang dijabarkan menjadi indikator, cara membelajarkan siswa aktif, pemenuhan media dan alat pembelajaran, dan lain-lain, sehingga dapat ketahui berbagai kondisi nyata yang akan digunakan untuk kepentingan pembelajaran.

Selanjutnya, secara bersama-sama pula dicarikan solusi untuk memecahkan segala permasalahan ditemukan. Kesimpulan dari hasil analisis kebutuhan dan permasalahan menjadi bagian yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan RPP, sehingga RPP menjadi sebuah perencanaan yang benar-benar sangat matang, yang didalamnya sanggup mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung, baik pada tahap awal, tahap inti sampai dengan tahap akhir pembelajaran. Maka dengan Lesson study seorang guru wajar akan mendapatkan nilai yang sangat memuaskan. 

2.      Dampak Lesson Study pada Karya Tulis Ilmiah.
                 
 Lesson study sangat tepat untuk menghasilkan sebuah karya tulis ilmiah berupa Penelitian Tindakan Kelas. Mengapa?. Dengan melakukan lesson study tentu sudah melakukan banyak perubahan baik metode dan media pembelajarannya. Dengan mengambil metode yang baru dalam melakukan proses pembelajaran tentu dapat digunakan sebagai awal untuk melakukan sebuah penelitian. Pada prinsipnya lesson study sama dengan melakukan penelitian tindakan kelas. Keduanya berujung pada perbaikan pembelajaran yang akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajarpeserta didik.
Ketika kita melakukan perubahan dalam pembelajaran baik itu merubah media, sarana, metode, lingkungan, mungkin pengelolaan dalam pembelajaran maka kita dapat melakukan penelitian apakah perubahan itu berdampak pada prestasi peserta didik. Dari perubahan-perubahan itu kita catat dan kita laporkan sehingga akan menjadi sebuah penelitian tindakan kelas pada siklus pertama. Karena tindakan ini kemungkinan akan berlanjut setelah mengadakan refleksi maka tindakan kedua merupakan siklus kedua pada penelitian tindakan kelas.  Namun hasil refleksi untuk  memperbaiki proses pembelajaran pada siklus ke-dua kita tidak perlu open class pada kelas yang sama. 
Diharapkan dengan melaksanakan lesson study dapat menghasilkan penelitian tindakan kelas yang orisinil. Dengan menghasilkan PTK, maka guru tidak akan susah dalam kenaikan pangkatnya. Berdasarkan Permenpan dan RB no 16 kenaikan pangkat mulai golongan III B harus disertai Publikasi Ilmiah diantaranya PTK atau bisa juga dengan Karya Inovasi.Seberapa besar angka kredit yang mereka peroleh kalau tidak dapat menghasilkan karya inovasi dan publikasi ilmiah seorang guru tidak akan pernah naik pangkat. Dengan demikian diharapkan seorang guru dapat melakukan Lesson study untuk meningkatkan kualitas pembelajarannya. Dengan LS dapat dipergunakan untuk membuat Penelitian Tindakan Kelas. Selain itu bisa dibuat juga best practice untuk menambah poin pengembangan keprofesian berkelanjutan
Lesson study bukan metode pembelajaran, juga bukan pendekatan pembelajaran. Sebenarnya, Lesson study adalah model pembinaan (pelatihan) profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegialitas yang saling membantu dalam belajar untuk membangun komunitas belajar.  Memperhatikan definisi Lesson study ini, sebagian orang mempertanyakan, apa bedanya dengan PTK (Penelitian Tindakan Kelas)? Jawabnya adalah dalam Lesson study dapat dilakukan PTK bahkan bukan hanya PTK, namun juga dapat dilakukan penelitian pengembangan pembelajaran.




BAB IV
PENUTUP
1.      Pembelajaran Lesson Study memerlukan keterlibatan semua unsur sekolah untuk saling mendukung dan berperan serta sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing. 
2.      Agar pelaksanaan Lesson Study sesuai dengan kebijakan dan konsep yang diinginkan maka guru yang telah dilatih perlu mendapatkan pendampingan dalam mengimplementasikan hasil Workshop.  Melalui pendampingan akan terjadi interaksi dan kolaborasi antara pendamping dan yang didampingi untuk saling berbagi melaksanakan Lesson Study. Interaksi tersebut diharapkan mampu memperkuat pelaksanaan Lesson Study di sekolah.
3.      Kritik dan saran sangat diperlukan demi kemajuan pembelajaran di SMPN 1 Karangrejo.
  
Pembelajaran Lesson Study memerlukan keterlibatan semua unsur sekolah untuk saling mendukung dan berperan serta sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing.
Agar pelaksanaan Lesson Study sesuai dengan kebijakan dan konsep
yang diinginkan maka guru yang telah dilatih perlu mendapatkan pendampingan dalam mengimplementasikan hasil Workshop.  Melalui pendampingan akan terjadi interaksi dan
kolaborasi antara pendamping dan yang didampingi untuk saling berbagi melaksanakan
Lesson Study. Interaksi tersebut diharapkan mampu memperkuat pelaksanaan Lesson Study di sekolah.
Keberhasilan kegiatan workshop Lesson Study sangat dipengaruhi oleh kualitas proses pelaksanaan mulai dari persiapan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi dan pelaporan.  Melalui panduan ini diharapkan semua pihak yang terkait dengan kegiatan Workshop Lesson Study dapat melaksanakan tugas
dan perannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Demikian Panduan Kegiatan Lesson Study kami buat. Atas perhatian dan kerjasama pihak-pihak terkait,  kami mengucapkan terimakasih



 Lampiran 1


JADWAL LESSON STUDY
SEMESTER 1 TAHUN 2019/2020
SMP NEGERI 1 KARANGREJO



NO
TANGGAL
NAMA
KODE
MAPEL
KELAS
1
03-09-2019
MUNING HARTIWI,S.Pd.I
8
PAI
VII A
2
09-10-2019
Drs. MUHADI
20
PPKN
IX B
3
06-11-2019
MAMIK ISWAHYUDI, S.Pd.
25
BAHASA
INDONESIA
VIII B




  



Lampiran 2

SMP NEGERI 1 KARANGREJO
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN LESSON STUDY
TAHAP PERENCANAAN (PLAN)
==========================================================

Petunjuk :
1. Isilahidentitasobservasiterlebihdahulu.
2. Jawablahsetiappertanyaandenganmembubuhkantandaceklis (√)padapetak
yangsesuai.
3. Tulislahinformasi lain yang bersesuaiandenganjawabandarisetiap
pertanyaan.
--------------------------------------------------------------------------------------------------
IdentitasObservasi        :
NamaSekolah              : ............................................................................
Mata Pelajaran             : ............................................................................
Hari/Tanggal                : ............................................................................
GuruModel                  : ............................................................................
Partisipan                     :
1. Guru                        : ....................orang
2. Nara Sumber           : ....................orang
3. Mahasiswa PLP       : ....................orang
4. KepalaSekolah        : ....................orang
5. Fasilitator MGMP    : ....................orang
6. Lainnya                    :....................orang
NO
PERNYATAAN
YA
TIDAK
1
Apakahtopik yang digunakandalamrencanaanpembelajaransesuaidengantingkatansiswa?


2
ApakahRencanaPembelajarandirencanakanoleh guru? 


3
ApakahRencanaPembelajaran yang direncanakan guru melibatkantim?


4
Apakahdalammembuat RPP guru melibatkan guru matapelajarandalamsatusekolah?


5
Apakahdalammembuat RPP gurumelibatkan gurumatapelajarandarisekolah lain?


6
Apakahdalammembuat RPP guru melibatkanpakardariuniversitas?


7
Apakahdalammembuat RPP guru melibatkanpengawas/penilikKepalaSekolah?


8
Apakahdalammembuat RPP guru melibatkanwakildari MGMP?


9
Apakahdalamrencanapembelajarandisebutkanmetodedanpendekatan yang digunakan?


10
Apakahdalamrencanapembelajarandisebutkan media pembelajaran yang digunakan?


11
Apakahrencanapembelajaranmemuatprosedurasesmen proses maupunprodukpembelajaran?


12
Apakahrencanapembelajaranmemuat instrument evaluasi?       


13
Apakahrencanapembelajaranmengacu/padasuatumasalah?


14
ApakahrencanapembelajaranmengandungkomponenHands-on Activity*)?






*)  Hands on activity adalahsuatu model yang dirancanguntukmelibatkansiswadalammenggaliinformasidanbertanya, beraktivitasdanmenemukan, mengumpulkan data danmenganalisissertamembuatkesimpulansendiri.

........................................................................................
Nama Observer   : _____________________________
Jabatan                : Guru/KS/Pengawas/Dosen/ .............




Lampiran  3
SMP NEGERI 1 KARANGREJO
KEGIATAN PEMBELAJARAN LESSON STUDY TAHAP PELAKSANAAN (DO)
LEMBAR OBSERVASI
=========================================================
A. IdentitasObservasi
Sekolah             

Kelas

Mata Pelajaran

JmlSiswa

SK/KD

SswaHadir

Guru Model       

Tanggal

NIP                   

Waktu


B. Jawabdanjelaskanpertanyaan/pernyataanberikutini.
A.  Apakahsemuasiswabenar-benartelahbelajartentangtopikpembelajaran?
Bagaimana proses merekabelajar? (disertaifaktakonkritdanalasannya)



B. Siswamana yang tidakdapatmengikutkegiatanpembelajarandenganbaik? 
(harusdidasarkanpadafaktakonkrit yang diamatidengandisertainamasiswa)



C. Mengapasiswatersebuttidakdapatbelajardenganbaik?
MenurutAndaapapenyebabnyadanbagaimanaalternatifsolusinya?
(disertaialasan, analisis yang mendalam, danjikamungkindasarrujukan yang
sesuai)


D. Bagaimanasiswa yang tidakaktiftersebutdapatkembalibersemangatuntuk
belajar?BagaimanapendapatAnda?

E. Pelajaranberhargaapa yang dapatAndapetikdaripengamatanpembelajaran
hariini?

Catatan: Aspek lain yang dapatdicermatioleh observer antara lain: interaksiantarsiswadalamsatukelompok, siswaantarkelompok, siswadengan guru, siswadengan media/sumberbelajar, siswadenganlingkungan.
..................................................................................
Nama Observer   : ______________________________
Jabatan                : Guru/KS/Pengawas/Dosen/ ..............
Lampiran 4

SMP NEGERI 1 KARANGREJO
LEMBAR KEGIATAN PEMBELAJARANLESSON STUDY
TAHAP DISKUSI REFLEKSI
=========================================================
DISKUSI REFLEKSI
Sekolah             

Mata Pelajaran

SK/KD

Guru Model       

NIP                   

Hari/Tanggal


TerminI :Interaksi guru – siswa, siswa – siswa, siswa – lingkungan.
Temuan 1

Temuan 2

Temuan 3

Saran / Solusi







TerminII :
Temuan 1

Temuan 2

Temuan 3

Saran / Solusi





........................................................................................
Nama Observer   : _____________________________
Jabatan                : Guru/KS/Pengawas/Dosen/ .............
Lampiran 5

SMP NEGERI 1 KARANGREJO
BERITA ACARA PELAKSANAAN LESSON STUDY
 =====================================================================
SEKOLAH                    : ..............................JUMLAH SISWA      : ................              
MATA PELAJARAN    : .............................SISWA HADIR          : ................
KELAS/SEMESTER     : .............................HARI/TANGGAL       : ................
GURU MODEL            : .............................WAKTU                     : ................
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Telahdilaksanakan Lesson Study  tahap “DO” di sekolah ................................................................ kelas .................... jamke  .................... dengan guru model ............................................................. dan observer;
1.      ................................................unsur .................................................
2.      ................................................ unsur ................................................
3.      .................................................unsur ................................................
4.      .................................................unsur ................................................
5.      .................................................unsur ................................................
6.      ................................................ unsur ................................................
Rangkumankegiatan Lesson Study di kelas (Tahap DO):
1.      Kegiatanawal        : ..................... menit
2.      Kegiataninti           : ..................... menit
3.      Kegiatanpenutup: ..................... menit

Catatan-catatan:
................................................................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................................................
                                                            ................................................................
Mengetahui                                                                               Guru Model
KepalaSekolah


___________________                                               _______________________
NIP                                                                              NIP






i



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Proposal Mabit (Majelis Bimningan Iman dan Taqwa)

PROPOSAL MABIT No surat            :  03 / Rohis / 02 /2018 Hal                   : Pengadaan acara MABIT (Majelis Bina Iman dan Taqwa) Lampiran         : - Kepada                             Yth.  Kepala Sekolah ……………………. Di Sekolah       Assalam u’alaikum, Wr, Wb. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt , yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga panitia penyelenggara dapat menyelesaikan rencana proposal ini yang bertema “Membentuk Karakter Religius Anak Bangsa” Proposal ini disusun guna memenuhi salah satu rencana kegiatan di SMPN 1 Karangrejo. Disamping itu, penulisan proposal ini juga merupakan sarana untuk menambah wawasan dan pengetahuan panitia penyelenggara tentang macam-macam fungsi dan kegunaan acara ini di selenggarakan. Panitia penyelenggara menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna karena itu panitia mengharapkan kritik dan saran untuk dapat membuat yang lebih baik lagi .semoga proposal ini dapat terlaksana d

Peningkatan Prestasi Anak Melalui Warung Belajar di SMP N 1 Karangrejo

Warung belajar adalah tempat belajar kelompok di rumah.

Puisi Belajar Dari Rumah